YEREVAN, 21 MARET, ARMENPRESS. Pada tanggal 21 Maret, Perdana Menteri Nikol Pashinyan menerima anggota kelompok parlemen Jerman-Kaukasus Selatan dari Bundestag Republik Federal Jerman, dipimpin oleh wakil presiden kelompok tersebut Tabea Rösner.
Saat “Armenpress” diinformasikan oleh Kantor Perdana Menteri RA, Perdana Menteri mencatat bahwa Armenia menghargai kemitraan dengan Jerman, dan 2-3 Maret tak lama setelah kunjungan ke GDR, kunjungan delegasi Bundestag ke Armenia membuktikan bahwa hubungan kedua negara berkembang secara dinamis. Mengacu pada kunjungannya ke GDR, Nikol Pashinyan mengevaluasinya secara efektif dan mencatat bahwa dia kembali dari Berlin dengan kesan yang hangat.
“Menurut Tabea Ryosner, kunjungan para deputi Bundestag ke RA merupakan wujud kelanjutan dari dialog yang efektif, dalam rangka pertemuan dengan rekan-rekan parlemen dan perwakilan pemerintah.
Para lawan bicara menekankan peran hubungan antar-parlemen dalam hal pengembangan kerja sama RA-GDR dan membahas isu-isu agenda bilateral,” bunyi pesan tersebut.
Menurut sumber tersebut, perdana menteri merujuk pada reformasi yang diterapkan di negara kita, indikator ekonomi yang tinggi mencatat dan menekankan pentingnya dukungan Uni Eropa dan Jerman terhadap agenda demokrasi Armenia. Nikol Pashinyan menekankan bahwa perlindungan hak asasi manusia, pembentukan sistem peradilan yang independen, pemberantasan korupsi, dan memastikan transparansi adalah prioritas dalam agenda kerja harian Pemerintah, dan negara kita sedang bergerak maju untuk menetapkan standar yang tinggi. Tabea Rössner juga menambahkan bahwa Jerman akan mendampingi Armenia di jalur tersebut. Isu terkait promosi keterlibatan perempuan, kerjasama di bidang energi terbarukan dan lingkungan juga dibahas.
Tercatat bahwa para pihak bertukar pikiran tentang situasi regional, tantangan keamanan, agenda perdamaian. Dalam konteks ini, Perdana Menteri menyoroti peran misi observasi jangka panjang UE.
Krisis yang tercipta di Nagorno-Karabakh akibat blokade ilegal Azerbaijan di Koridor Lachin telah diatasi. Dalam hal penyelesaian masalah ditekankan tanggapan yang konsisten dari masyarakat internasional, Mahkamah Internasional, pelaksanaan keputusan yang diterbitkan pada tanggal 22 Februari oleh Azerbaijan.
Sumber :