YEREVAN, 23 MARET, ARMENPRESS. Perdana Menteri Nikol Pashinyan menanggapi penyebaran palsu oleh Azerbaijan tesisbahwa Armenia adalah negara mono-etnis dan diduga tidak ada minoritas di Armenia.
“Pertama-tama, formulasi semacam itu merupakan campur tangan besar dalam urusan internal Republik Armenia, dan tidak hanya ada minoritas nasional di Armenia, tetapi mereka juga diwakili dan memiliki mandat di Majelis Nasional Republik Armenia, dan ini dijamin oleh konstitusi. Saat ini, terdapat empat deputi yang mewakili minoritas nasional di Majelis Nasional Republik Armenia.
Dan jika berbicara tentang topik seperti itu bukanlah campur tangan dalam urusan dalam negeri negara, maka mari kita catat bahwa di Azerbaijan penganiayaan tidak hanya terhadap pers, tidak hanya oposisi, tetapi juga perwakilan minoritas nasional bersifat sistemik. Pers internasional dibanjiri materi yang menceritakan tentang pembunuhan dan pemenjaraan para pemimpin yang melindungi kepentingan minoritas nasional di Azerbaijan. Pada saat yang sama, banyak kasus yang diceritakan oleh para saksi, aktivis yang disiksa, dianiaya, atau anggota keluarga dari aktivis yang terbunuh. Mungkin, Azerbaijan akan menunjukkan itikad baik dan menetapkan kuota parlemen untuk minoritas nasional di Milli Mejlis dan menjaminnya dengan konstitusi. Ini, mungkin, akan menjadi langkah pertama untuk memperbaiki situasi,” kata Perdana Menteri selama sesi Pemerintah, menurut “Armenpress”.
Merangkum pidatonya, Perdana Menteri mencatat bahwa akan ada kesepakatan damai dan akan didasarkan pada dokumen tertulis yang diperoleh di tingkat tertinggi.
“Adapun apa yang harus kita lakukan, pemerintah Armenia dan masyarakat harus terlibat dalam pekerjaan kreatif sehari-hari, membangun, mereformasi, menciptakan kebaikan, memperkuat sistem keamanan. Dan kita tidak boleh menyimpang semenit pun dari jalur pembangunan, penguatan Armenia dan penguatan demokrasi kita,” pungkas Pashinyan.
Sumber :