YEREVAN, 22 MARET, ARMENPRESS. Di Inggris, harga konsumen naik 10,4% year-on-year di bulan Februari. Seperti yang dipelajari “Armenpress” dari agensi “Interfax”, data tersebut diterbitkan oleh Kantor Statistik Nasional (ONS).
Pada bulan Januari, inflasi mencapai 10,1%. Pada saat yang sama, analis memperkirakan perlambatan pertumbuhan harga menjadi 9,9%, menurut hasil survei Trading Economics. Inflasi meningkat untuk pertama kalinya dalam empat bulan dan disebabkan oleh kenaikan harga yang signifikan di restoran dan hotel sebesar 12,1%, yang merupakan kenaikan paling signifikan sejak tahun 1991. sejak Juni.
Selain itu, harga makanan dan minuman non-alkohol meningkat sebesar 18%, yang merupakan peningkatan paling signifikan sejak tahun 1977. sejak Agustus.
Harga pakaian dan sepatu naik 8,1%, minuman beralkohol dan produk tembakau naik 5,7%, jasa transportasi termasuk BBM naik 2,9%.
Biaya perumahan dan layanan komunal meningkat sebesar 26,6%. Dibandingkan dengan bulan Januari, harga konsumen di Inggris naik 1,1% di bulan Februari, sementara para analis memperkirakan kenaikan sebesar 0,6%. Pada bulan Januari, indikator ini menurun sebesar 0,6%.
Tidak termasuk harga makanan, minuman beralkohol, tembakau dan energi (inflasi inti, Inti CPI), harga naik 6,2% tahun-ke-tahun bulan lalu, dan 1,2% bulan-ke-bulan.
Pada bulan Januari, indeks pertama naik 5,8%, dan indeks kedua turun 0,9%.
Pada bulan Februari, harga eceran (indeks RPI) meningkat tajam sebesar 13,8% secara tahunan (pada bulan Januari, kenaikannya adalah 13,4%).
Ini adalah indeks RPI yang digunakan pengusaha Inggris saat menegosiasikan upah. Pada basis bulan ke bulan, RPI naik 1,2% di bulan Februari, sementara di bulan Januari tidak berubah.
Sumber :